Selasa, April 21, 2009

Atur Siasat Hadapi UN

"WADUH ...gawat!!! ujian nasional alias UN bentar lagi nie... Gila aja, aja hari itu jadi penentuan buat kita selama tiga tahun....Kan nggak banget, kalo gara-gara UAN, kita jadi terhambat lulus.
Visi readers, khususnya pelajar kelas 3 SMP dan SMA, pasti lagi deg-degan ngadepin hari itu. Eh, jangan hanya cemas, siapin diri dong. Apa aja sich yang biasanya Kamu siapkan untuk ngadepin UN ? Hasil pantauan visi di lapangan, rupanya mayoritas (42 persen) sepakat untuk bikin kelompok belajar. Kemudian, ada juga (15,7 persen) yang lebih milih ikut bimbingan belajar dan pake system kebut semalam (15,3 persen). Selain itu, 14,7 persen lainnya lebih suka nanya pelajaran yang sulit alias konsultasi langsung dengan guruh. Eh, ada juga yang buat contekan lho (3,3 persen). Idiih nggak keren banget usahanya ya ?!
Kenapa sih, emangnya pelajarannya sangat sulit ya, hingga mesti pake buat contekan. Ngomong soal sulit, pelajaran apa sih yang paling sulit di UN. Tarraa..ternyata 61,3 persen kompak menjawab : Matematika !!!
Posisi kedua dengan presentase 24,3 persen adalah Bahasa Inggris. Selanjutnya, fisika (9 persen) dan kimia (0,7 persen) juga termasuk pelajar tersulit berikutnya.
Melihat banyaknya pelajaran yang susah saat UN, berbagai persiapan nich kudu kita lakukan. But, meskipun begitu, masih ada juga kendala yang muncul.
Kendala yang terbesar menurut responden (36,7 persen) adalah tingginya standar nilai UN. Selanjutnya karena pola belajar (24,7 persen) yang nggak sesuai, dan banyaknya mata pelajaran yang diujikan (21 persen).
Mengenai standar, emang sih tiap tahun kayaknya standar UN selalu dinaikkan. Setuju nggak Kamu ? Rupanya soal ini masih pro dan kontra juga. Ada yang oke-oke aja (55 persen)." Setuju lah,coz kalo nilai UAN dinaikkin, itu bisa memotivasi kita untuk lebih giat lagi belajarnya," ujar M Nanda P(16), siswa SMAN 17.
Mengamini pendapat Nanda, Rikha juga mengaku nggak terlalu masalah. "Yupz,gw setuju nilai UAN dinaikkin. Kan itu juga bisa meningkatkan mutu SDM kita," celoteh siswi SMKN 3 Palembang ini.
Selain setuju, pihak yang ogah alias menolak juga ada nggak sedikit lho (45 persen). "Wah, terlalu tinggi standardnya, pa yakin kita-kita bisa lulus secara murni?' tukas Tari (15) siswi SMAN 13.
"Yaeyalah, belum tentu dengan meningkatnya standard nilai UAN bias memperbaiki mutu pendidikan kita" tambah Ria Sonja (14),siswi SMK Pelayaran.
Ngelihat betapa sulitnya ngejar standar UN, situasi yang menguntungkan saat ujian tentu nggak disia-siakan. Misalnya dapat contekan saat ujian. 64,3 persen mengaku akan menerima contekan itu dengan gembira. "Terima dunk, untuk apa nyia-nyiain kesempatan emas, lagi pula itu kan bisa jadi bahan pertimbangan jawban kita," ujar Fahrul (14)salah satu siswa SMP di Palembang. "Pastinya diterima, kesempatan jangan dibiarkan lewat" tukas Widya, siswi SMAN6.
Eits..tunggu dulu, ada juga yang nggak mau lho (35,7 persen). "Belum tentu juga jawaban yang mereka kasih bener," kata Pratiwi(16) SMAN 6 beralasan.
"Ah, mencontek itu hal buruk, gak baik buat kita", sambung Novi, salah satu siswi SMA di Palembang. Syukur deh, masih ada yang nyadar...
Tapi, kalo nggak lulus gimana dong. Kan ada ujian paket. Solusi itu yang diajukan oleh 50,3 persen responden. Selain ngasih solusi, responden juga merasa ikut prhatin, kalo ada temen di sekolah yang nggak lulus.
Sebenarnya, ketentuan lulus nggak lulus itu sebaiknya ditentuin ama pihak diknas atau sekolah ya ? Sebanyak 82,3 persen lebih memilih pihak sekolah untuk menentukan kelulusan siswa-siswanya. Sisanya 17,7 persen malah lebih suka kalo Diknas yang mengambil keputusan kelulusan. Hmm..UN itu emang sangat penting buat kita. Coz, selama ini udah susah payah belajar selama tiga tahun. Pada nggak mau khan kalo tiba-tiba klian gak lulus hanya karena UN. Makanya, mulai dari sekarang persiapkanlah mental dan fisik kalian untuk menghadapi itu. Melihat setiap tahun standar nilai selalu meningkat. Jadi, buat Visi readers, Semangat ya !jangan lupa belajar biar lulus. Tiap tahun standar meningkat dan persiapkanlah semuanya dari sekarang, mumpung masih banyak waktu, ok? (Vis*30)

Di copy dari http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_frontpage&Itemid=1 by Rusipal, pada tanggal 12 April 2009

Sabtu, April 18, 2009

Rusipal: Siswa-Siswa Berprestasi



Dari Kiri Ke Kanan:
  1. M. Yayan, Juara I Olimpiade ISains fisika Tk. Kabupaten Musi Rawas Tahun 2007 dan Juara 3 Olimpiade Sains Fisika Tk. Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007.
  2. Damai, Juara 2 Olimpiade Sains Astronomi Tk. Kabupaten Musi Rawas Tahun 2006 dan Tahun 2007
  3. Erwin Dayosi, Juara I Olimpiade Matematika Tk. Kabupaten Musi Rawas Tahun 2007
  4. Pepeng (Nama Pangilan), Juara 2 Olimpiade Matematika Tk. Kabupaten Musi Rawas Tahun 2007

Rusipal: Dewan Guru SMA Negeri 2 Muara Beliti







Rusipal: Out Bond Paskibra SMA Negeri 2 Muara Beliti










Rusipal: Out Bond Rohis SMA Negeri 2 Muara Beliti






Rusipal: Kontingen Rainas Pramuka Tahun 2008


Rusipal: Kegiatan PMR

Rusipal: Pengurus Osis Tahun Pelajaran 2008/2009

Wakil Bupati Musi Rawas

Hj. Ratnawati Ibnu Amin

Bupati Musi Rawas


Drs. H. Ridwan Mukti

Rusipal: Paskibraka SMA Negeri 2 Muara Beliti TK. Kabupaten